Ayam Bekisar dan Bunga Teratai, Motif Batik Khas Jawa Timur


DRA.HJ.NY. NINA SOEKARWO,MSI:

Keanekaragaman motif batik yang mencerminkan karakter daerah dapat disatukan menjadi satu motif batik khas Jawa Timur, motif yang menampilkan ayam bekisar dan bunga teratai.

Demikian Ny. Nina Soekarwo saat membuka The 5 th Batik, Bordir dan Aksesoris Fair 2010 di Gramedia Expo,Surabaya, Rabu (12/5).

Ayam bekisar adalah fauna khas Jatim yang melambangkan karakter khas masyarakat Jatim, sedangkan bunga teratai melambangkan perdamaian. Hal ini sesuai dengan keinginan masyarakat Jatim yang mendambakan kedamaian dan kebersamaan untuk meningkatkan perekonomian.

Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (masterpieces of the oral and intangible heritage afhumanity). Masyarakat diharap berperan aktif melestarikan batik dan selalu menggunakan produk dalam negeri agar perekonomian Jatim semakin meningkat.

Menurut istri Gubemur Jatim ini, batik sebagai warisan budaya mempunyai motif yang berbeda-beda. Setiap motif mempunyai makna yang didapatkan dari leluhur. “Jadi bukan sekadar gambar atau coretan,” tuturnya.

Ia menilai perkembangan batik di berbagai wilayah kabupatenlkota cukup signifikan. Ini ditandai dengan bermunculnya industri skala mikro kecil maupun skala rumah tangga yang menghasilkan produk dengan motif dan pewamaan khas yang dipengaruhi oleh karakter daerah masing-masing. Pengrajin batik memberikan kontribusi Iuar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim. “Pertumbuhan ekonomi di Jatim 5,01 sebagian besar 53,4 % berasal dari UKM yang mayoritas dari pengrajin, salah satunya adalah pengrajin batik”, papar Bude

Karwo sapaan akrab Ny Nina Soekarwo. Bude Karwo mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim untuk mendukung program “Aku CintaIndonesia” ,agar kesadaran dan kebanggan terhadap produk dalam negeri semakin kuat sebagai upaya mengantisipasi pasar global yang penuh persaingan.

Semen tara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dr. Ir. Zainal Abidin mengatakan, Pemprov Jatim mendorong berkembangnya batik sebagai salah satu ikon industri kreatif Jatim baik di pasar nasional maupun global. “Karena batik memiliki basis budaya yang kuat dan telah memiliki nilai ekonomi yang tinggi”, ungkapnya.

Di Jatim terdapat 191 sentra industry kecil dan menengah batik, bordir, tenun dan produk tekstil yang tersebar di kabupaten/kota. Jumlah unit usaha sebanyak 5.926 dan menyerap 21.000 orang tenaga kerja dengan nilai produksi sebesar Rp 243 milyar.

Diharapkan melalui pamer an ini seluruh pelaku UKM dapat meningkatkan

kualitas produk, serta desain yang lebih baik dan sesuai dengan selera pasar.

Keluar sebagai pemenang lomba desain batik:

juara 1                        : Batik Surodinawan             (kotaMojokerto),

juara 2                        : Batik Toni Retno                 (kab. Pacitan),

juara 3                        : Batik Sigit Suseno              (kab. Tulungagung),

juara harapan 1         : Batik Tipuk                           (kab. Trenggalek),

juara harapan 2         : Batik Wonokusomo            (kab. Blitar) dan

juara harapan 3         : Batik Sulfa                           (kab. Bangkalan).

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Prasetya, Buletin Bulanan, Sumber Inspirasi Birokrasi,Volume II,No. 17,  Mei 2010

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Seni Budaya dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar