Pemulangan PSK


Pemulangan PSK Perlu Pengawasan

Pemprov,  Bhirawa

Program penertiban hingga pep.utupan lokalisasi yang ada di Jatim, yang digagas Pemprov Jatim kini terus digenjot. Salah satunya dengan inemulangkan wanita tuna susila (WTS) dengan memberikan bantuan stimulasi sebesar Rp 3 juta. Dengan terealisasinya program pemulangan para WTS ini, banyak kalangan mendesak agar dilakukan pengawasan agar hasilnya tak . sia-sia. Satu diantaranya dari Komisi Pen. anggulangan. AIDS DaerahProvinsi Jatim.

Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Provinsi Jatim, Otto Bambang Wahyudi, pemulangan PSK itu bukan hanya sekedar memberikan bantuan dan bekal keterampilan saja.

Tapi juga perlu adanya pengawasan dan pembinaan lanjutan agar tak kembali menjadi PSK ”Upaya pemulangan PSK sudah tepat, tapi operasionalisasi harus komprehensif dan terpadu. Jangan sampai setelah dipulangkan malah migrasi ke daerah lain, atau bahkan menjajakan diri di pinggir jalan. Sehigga itu perlu ada pengawasan hingga dapat dipastikan mantan PSK tersebut tak lagi hekerja menjadi PSK,” katanya, dikonfirmasi, Minggu (27/5).

Sementara itu, Kepala biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Kesra (Biro Kesra) Setdaprov Jatim, Bawon Adhiyitoni menjelaskan, penutupan lokalisasi menjadi kewenangan daerah, seperti Pemkot Surabaya. Dengan adanya respon yang bagus dari Pemkot Surabaya, pihaknya sangat apresiatif dan berbarap Penutupan secara bertahap itu lebib cepat terealisasi. Saat ini, di Surabaya terdapat 2.110 PSK yang tersebar di enam lokalisasi, yakni Dolly, Jarak, Sememi, Kremil, Klakah Rejo dan Tambakasri. Pada 2011 lalu, sebanyak 121 PSK telah berhasil dipulangkan, dan tahun 2012 ini Pemprov menargetkan ada 253 PSK yang dapat dipulangkan.

“Penutupan lokalisasi merupakan tugas berat sebab berbicara soal manusia. Untuk itu, program pemulangan PSK itu harus melalui mentalnya. Pemulangan PSK ini bukan seperti penyakit flu yang kasih obat lalu sembuh. Tapi berhubungan dengan mental. Kitajuga tak ingin mereka dipulangkan dari Surabaya pindab ketempat lain,” katanya.

Prinsipnya, kata Bawon, pemulangan para PSK ini harus muncul atas dasar kesadaran mereka sendiri, bukan dengan memakai paksaan atau kekerasan. Hal itu dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan mental dan pelatihan ketrampilan kepada para PSK. Selain itu, pihaknya juga menggelar pengajian di enam lokalisasi setiap Jumat dengan bekerjasama dengan MUI (Majelis mama Indonesia) Jatim.

Menurut Bawon, cara itu sudah terhukti dengan rencana pemulangan 17 PSK dari Dolly dan 41 PSK dari Tambakasri. “Insya Allah akan dipulangkan di daerahnya masing-masing pada tanggal 30 Mei nanti,” tukasnya. Dan. total juml&h WTS sebanyak 7.121 orang se-Jatim yang tersebar di 47 lokalisasi (33 kabupaten/kota), sudah berhasil dipulangkan sebanyak 345 PSK hingga akhir tahun 2011. “Mereka tersebar di Kabupaten Blitar 224 PSK dan Kota Surabaya 121 PSK. Mereka dapat bantuan modal usaha Rp 3 juta per PSK,” katanya. .iib.

 

Bhirawa, Senin Pahing, 28 MEl 2012, h lm. 1

 

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Beranda dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar