Soto Lamongan Rajanya Soto


-2007-
Memasuki Kabupaten Lamongan dari arah timur tepatnya melalui Jalan Raya Surabaya-Jakarta anda akan disambut oleh lengkungan gerbang yang melintang dengan tulisan Lamongan Kota Soto. Tulisan yang bertengger di gerbang ini mewakili suara masyarakat Lamongan yang ingin memberitahukan pada setiap pengunjung bahwa Lamongan mempunyai soto yang sedap dan segar, khas dengan taburan poya. Sebuah awal wisata yang menarik hingga membuat penasaran untuk mencicipinya dan membuktikan label Lamongan itu.

Soto Lamongan berbeda dengan soto yang lain. S0to ini satu-satunya soto yang menggunakan poya, sebuah kelengkapan soto yang menjadi pencirinya. Makanan berkuah yang termasuk kategori soto ayam ini menggunakan daging ayam kampung yang terlebih dulu dimasak dengan bumbu. Kuah soto Lamongan pada mulanya termasuk kuah bening, namun pada perkembangannya ada percampuran dengan kuah Soto Surabaya yang ditambahkan bandeng sebagai bumbu kuah sehingga kuah menjadi keruh. Soto Lamongan memang khas, rasanya segar dan enak sehingga hampir di seluruh kota di Jawa dijual soto Lamongan. Jadi tepatlah jika rajanya soto adalah soto Lamongan.

Asal-usul penggunaan poya tidak diketahui secara pasti, namun poya dibuat dari kerupuk udang, udang, dan bawang yang semua digoreng terlebih dulu kemudian dihaluskan. Cara menghaluskan bahan ini adalah dengan ditumbuk secara manual dan tidak  boleh digiling karena akan menciptakan cita rasa yang berbeda.

Sajian soto Lamongan dari atas tampak taburan poya yang sedikit merah kecoklatan. Mencoba mencicipi poya sendiri terasa sangat gurih dengan aroma udang dan bawang yang khas. Biasanya orang menggunakan poya satu sendok saja untuk setiap mangkuk soto, namun adapula yang menambahkan dalam jumlah yang cukup banyak hingga kuah menjadi kental dan gurih.

Soto Lamongan dilengkapi dengan telur (telur rebus atau uretan-telur). Kuahnya yang berwarna agak kuning dipadukan dengan hijaunya seledri dan daun bawang (bawang pre) membuat kombinasi warna yang menarik. Mie soon tampak berada paling bawah dalam mangkuk dan telah menjadi empuk oleh panasnya kuah. Sepiring nasi putih menyertai soto Lamongan untuk sebuah porsi soto nasi pisah. Sedangkan untuk nasi soto (campur), nasi akan ditata pada posisi dibawah baru bahan yang lainnya di atasnya. Bahan penyedap yang lain seperti jeruk nipis ditambahkan untuk memberikan rasa asam. Saat akan menyantapnya, campur terlebih dulu agar poya, air jeruk, dan sambal menyatu dalam kuah.

Gurih, segar sedikit masam, dan pedas dengan aroma khas soto yang menawan inilah komentar pertama ketika mulai menikmati soto Lamongan. Bumbu kuah inilah kuncinya hingga soto terasa lezat dan lebih lengkap dari soto lainnya karena terbuat dari bumbu yang terdiri dari bumbu ketumbar, jinten, sere, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, mrica, garam, dan kemiri, dengan pelengkap bawang goreng. Rasa pedas diperoleh dari jahe dan lada yang berada dalam bumbu serta sambal yang ditambahkan ketika akan menyantapnya. Dengan perasan jeruk nipis yang membuat soto terasa sedikit asam justru membuat lebih menyegarkan, berinteraksi dengan minyak-minyak yang terlihat menyendiri di kuah sehingga menimbulkan rasa perpaduan gurihnya minyak dan segarnya jeruk. Daging ayam terasa empuk dan gurih karena sebelumnya telah direbus dalam bumbu kunyit, jinten, jahe, bawang merah dan daun jeruk. Kelezatan soto Lamongan ini akan membuat anda setuju dengan sebutan “Soto Lamongan Rajanya Soto”.

Santapan segar Soto Lamongan ini mempunyai gizi yang cukup lengkap karena terbuat dari bahan-bahan yang mengandung zat gizi yang bermacam-macam. Karbohidrat dapat anda peroleh dari nasi dan mie soon. Protein, lemak, vitamin dan beberapa mineral ada dalam daging ayam dan bandeng. Sayur-sayuran hijau juga mengandung vitamin dan mineral yang penting. Apalagi untuk soto Lamongan yang lengkap dengan uretan telur dan hati ayam. Jadi kenapa anda masih ragu untuk menjadikan soto Lamongan dalam menu makan anda??

Tempat makan yang menjual soto Lamongan ini umumnya buka ketika waktu makan pagi datang yaitu pkl. 06.00 hingga makan malam selesai pkl. 20.00 – 23.00 karena memang soto ini cocok dalam segala cuaca dan kesempatan. Sedangkan warung tenda di Alun-Alun  yang banyak menjajakan menu ikan dan daging juga terdapat beberapa yang menyajikan menu soto melayani penikmat sambil merasakan irama suasana malam kota Lamongan.

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Makanan Khas Nusantara  Kabupaten : Lamongan,  Dinas Perhubungan Dan Pariwisata Kab. Lamongan, Pusat Kajian Makanan Tradisional Univ. Gadjah Mada Yogyakarta,  2007, hlm.16-17, Deposit : CB/D13 : 2007-108.

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Lamongan, Wisata, Wisata Kuliner dan tag , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar