Ikan Patin Aroma Bambu Bakar ala Jawatimuran


Ikan Patin Aroma Bambu Bakar di Pondok Patin Taman Daun,

Ikan patinIKAN patin dikenal sebagai ikan berdaging lembut. Sebenarnya daging patin sudah cukup gurih tanpa bumbu berlebihan. Cukup dibakar dan dicocol sambal sudah sedap. Akan tetapi, bagi lidah Jawa Timur yang doyan masakan gurih, ikan kurang afdol jika tidak dibumbu pekat. Meski lembut, daging patin cukup kuat dimasak lama bersama bumbu sehingga tidak hancur. Di Pondok Patin Taman Daun pengunjung dapat memesan menu andalan, yakni Ikan Patin Pepes Bambu Bakar. Menu itu unik karena ikan patin berbumbu dimasukkan dalam bambu sebelum dibakar. Aroma bakar dan bambu itu yang menggelitik.

Ikan patin segar langsung dicampur bumbu tanpa perlu menunggu meresap. Patin berbumbu pepes itu dibungkus daun pisang beberapa lapis agar cairan patin saat dibakar tetap terperangkap. Cairan itu yang mempertahankan rasa patin tetap gurih alami. Selanjutnya, patin bergulung daun pisang dimasukkan ke dalam bambu. Bambu itu dibakar di atas bara hingga matang. Aroma bakar bambu membuat pengunjung tidak sabar. Akan tetapi, Lilik Zulaicha, istri Agus Sarwanto yang memiliki Pondok Patin Taman Daun enggan mempercepat proses. Ia tidak ingin menggunakan jalur pintas agar cepat pepes segera tersaji misalnya dengan mengukus dulu patin berbumbu pepes sebelum dibakar dalam bambu. Justru karena yang digunakan patin segar dengan bumbu yang juga segar, rasa patin pepes bakar bambu menjadi unik.

Oleh karena semua ikan yang diolah rnasih segar, pengunjung diharapkan bersabar. “Kalau ada yang pesan baru mulai dimasak,” kata Lilik. “Agak lama menunggu, tetapi rasanya memang khas. Ada belimbing wuluh, kemangi, dan pedas,” kata Ika Fajar yang menikamti Ikan Patin Pepes Bambu Bakar bersama keluarganya. Saat disajikan asap masih mengepul melalui bumbu yang membalut ikan patin. Nasi satu bakul pun dengan cepat tandas. Selain Ikan Patin Pepes Bambu Bakar, ada juga Patin Bumbu Pesmol. Bumbunya berlimpah membalut patin utuh. Potongan daun bawang, 1 bawang merah utuh, dan serai membuat bumbu­nya beraroma kuat. Kuah kental itu tidak berminyak.

Biasanya pesmol ikan  dinilai dari amis dan tidaknya ikan yang dimasak. Maklum, ikan untuk pesmol tidak pernah diolah dulu alias langsung dicampurkan dengan bumbu dan diungkep. Itu sebabnya, kesegaran ikan dan bumbu yang digunakan gurih karena pemakaian kemiri menjadi tuntutan. Ikan patin untuk pesmol diambil langsung dari kolam di bagian belakang resto Pondok Ikan Patin Taman Daun. “Ikan langsung dijaring. Pembeli dapat memilih besar ikan yang digunakan,” kata Lilik. Kesegaran ikan terbawa sampai di meja makan. Bumbunya pekat membu­at daging ikan tidak amis sama sekali, Dibumbu apa pun patin memang tetap , membuat lidah menari. (iit)

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: wiwit purwanto, Habibur Rohman: SURYA; Kamis, 3 Oktober 2013, hlm. 11

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Th. 2013, Wisata Kuliner dan tag , , , , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar