Prof. Dr. Boediono, M.Ec, Blitar


boediono25 Februari 1943, Prof. Dr. Boediono, M.Ec. lahir di Blitar, Jawa Timur, Indonesia.T

Tahun 1969, Boediono menikah dengan Herawati (lahir di Blitar, 15 Februari 1944),dan dikaruniai dan memiliki dua orang anak yaitu Ratriana Ekarini, M.Bus (lahir di Jakarta, 16 Maret 1970) dan Dios Kurniawan, MSc (lahir di Yogyakarta, 17 Desember 1974).

Tahun 1967. Boediono mendapat Gelar Bachelor of Economics (Hons.) diraihnya dari University of Western, Australia.

Tahun 1972, Boediono mendapat gelar Master of Economics diperoleh dari Monash University, Melbourne, Australia.

Tahun 1973 – 2009, Dosen/  Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Tahun 1979, Boediono mendapatkan gelar S3 (Ph.D.). Doctor of Philosophy dari Wharton School, University of Pennsylvania, AS.

Tahun 1981, Karya dan terbitan,Mubyarto, Boediono, Ace Partadiredja. Ekonomi Pancasila. BPFE. Yogyakarta.

Tahun 1986, Karya dan terbitan,  The International Monetary Fund Support Program in Indonesia: Comparing Implementation Under Three Presidents. Bulletin of Indonesia Economic Studies, 38(3): 385-392.

Tahun 1988 – 1993 Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas.

Tahun 1993 – 1998, Direktur Bank Indonesia (saat ini setara Deputi Gubernur).

Tahun 1996-1997, Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR.

Tahun 1997-1998, Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter.

Tahun 1998-1999, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Kabinet Reformasi Pembangunan

Tahun 1999, Boediono mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana

Tahun 1998, Boediono pertama kali diangkat menjadi menteri dalam Kabinet Reformasi Pembangunan sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Setahun kemudian, ketika terjadi peralihan kabinet dan kepemimpinan dari Presiden BJ Habibie ke Abdurrahman Wahid, ia digantikan oleh Kwik Kian Gie.

Tahun 2001,  Karya dan terbitan, Boediono. Indonesia menghadapi ekonomi global. BPFE. Yogyakarta.

September 2001, langkah pertama oediono saat menjabat Menkeu, menyelesaikan Letter of Intent dengan IMF yang telah disepakati sebelumnya. Serta mempersiapkan pertemuan Paris Club, yang merupakan salah satu pertemuan penting karena menyangkut anggaran 2002.

Tahun 2001 – 2004, Boediono kembali diangkat sebagai Menteri Keungan dalam Kabinet Gotong Royong. Oleh BusinessWeek, Boediono dipandang sebagai salah seorang menteri yang paling berprestasi,  bersama Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dipanggil ‘The Dream Team’ karena mereka dinilai berhasil menguatkan kestabilan makroekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dari Krisis Keungan 1998. juga berhasil menstabilkan kurs rupiah di angka Rp 9.000 per dolar Amerika Syarikat.

December 2002, Karya dan terbitan, Boediono. Strategi Industrialisasi: Adakah Titik Temu ? Prisma Tahun XV, No.1.

Desember 2003, oediono bersama tim ekonomi Kabinet Gotong-Royong, mengakhiri kerjasama dengan IMF (Dana Moneter Internasional).

Tahun 2004, Karya dan terbitan, Kebijakan Fiskal: Sekarang dan Selanjutnya?. dalam Subiyantoro dan S. Riphat (Eds.). Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep dan Implementasi. Peneribit Buku Kompas, 43-55 pp.

Tahun 2005, Karya dan terbitan  Stabilization in A Period of Transition: Indonesia 2001-2004. dalam The Australian Government-The Treasury, Macroeconomic Policy and Structural Change in East Asia: Conference Proceedings, Sydney, ISBN 0-642-74290-1, 43-48 pp.

August 2005, Karya dan terbitan, Professor Mubyarto, 1938-2005. Bulletin of Indonesian Economic Studies 41(2):159-162.

December 2005, Karya dan terbitan Managing The Indonesian Economy: Some Lessons From The Past?. Bulletin of Indonesia Economic Studies, 41(3):309-324.

5 Disember 2005– 17 Mei 2008, Boediono diangkat menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Reshuffle I Kabinet Indonesia Bersatu, direspon sangat positif oleh pasar dengan bukti menguatnya IHSG serta mata uang rupiah. Kurs rupiah menguat dibawah Rp 10.000 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ juga ditutup menguat hingga 23.046 (naik sekitar 2 peratus) dan berada di posisi 1,119.417, berhasil menembus level 1,100. Boediono mampu mengelola makro-ekonomi belum didukung pemulihan sektor riil dan kewangan.

Tahun 2006, mendapat gelar Profesor dari Universitas Gadjah Mada

Tahun 2007, dan “Distinguished International Alumnus Award” dari Universiti Western Australia.

Februari 2007. mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, di universitas ini pula ia diangkat sebagai Guru Besar

9 April 2008, Dewan Permusyawaratan Rakyat mengesahkan Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia.

15 Mei 2009,  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Boediono calon presiden dan calon wakil presiden 2009-2014 dideklarasikan, di Sasana Budaya Ganesha kota Bandung.

8 Juli 2009, Pada Pemilihan Umum Pasangan SBY-Boediono yang didukung Parti Demokrat dan 23 partai lainnya, termasuk PKB, PPP, PKS, dan PAN, menang atas dua pesaingnya, Megawati—Prabowo dan Kalla—Wiranto.

Jabatan lain: Executive Board for Asia – Wharton Advisory Boards, The Wharton School of the University of Pennsylvania serta Commissioner of Commission on Growth and Development

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Blitar [Kota], Pejabat Negara, Th. 2009, Tokoh dan tag , , , , , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar