Marlupi Sijangga, Surabaya


marlupi27 Maret 1937,  Marlupi Sijangga lahiran di Surabaya, Jawa timur, Indonesia. Marlupi dibesarkan di Surabaya bersama kelima saudaranya. Ayahnya meninggal ketika Marlupi berusia 10 tahun.

Tahun 1944, Marlupi bersekolah di SR Kapasari .

Saat Marlupi berusia 13 tahun, dia melihat anak-anak keturunan Belanda belajar menari balet di sekolah tari Tegalsari. Marlupi tertarik untuk belajar di sekolah tersebut.

Tahun 1950, Sekolah balet Tegalsari,  mempelajari balet dari M. Zaller.

Tahun 1956, Marlupi sempat menjadi asisten pelatih di tempatnya pertama kali belajar, sebelum akhirnya mendirikan sekolah balet sendiri.

Marlupi melihat bahwa sebagian sekolah balet memiliki guru dengan kemampuan mengajar yang sederhana dan teknik yang kurang baik, sehingga dia terpacu untuk mendirikan sekolah balet walaupun usianya saat itu masih belasan tahun.

Pertama kali mendirikan sekolah balet dengan nama “Marry” di Bon Becak Simolawang (Bungaran), Marlupi hanya memiliki beberapa peralatan yang terbatas tidak ada kaca dan bar (bentangan besi untuk bersandar kaki dan tangan balerina).

Di tempat yang sederhana tersebut, dia mengajar menggunakan kursi sebagai peganggan para penari. Dengan bertambahnya murid, Marlupi memindahkan kursus ke tempat yang lebih besar di daerah Statse, Jalan Kebon Rojo, yang sekarang telah menjadi gedung Bank Indonesia.  Marlupi mengajar dengan disiplin tinggi sesuai ajaran M. Zaller. Awalnya Marlupi mempelajari metode-metode pengajaran balet kepada Elsie Tjiok San Fang dan Farida Oetoyo yang kala itu berdomisili di Jakarta.

Tahun 1960-an,  Marlupi Dance Academy (MDA), yang dipimpinnya mulai aktif menggelar pertunjukan.

20 Maret 1965, Marlupi menikah dengan Willyanto Sijangga, dari pernikahan dikaruniai tiga orang anak,  putra kembar, Mar Dwatmadja dan Mar Dwatmadji, serta Fifi Sijangga yang menjadi salah satu pengelola Marlupi Dance Academy. Salah satu cucu Marlupi yang bernama Claresta Alim juga merupakan penari balet profesional di Arts Ballet Theatre, Florida, Amerika Serikat.

Tahun 1970, atas saran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur saat itu, Moelyono Suryopranomo, nama sekolah Marry diganti menjadi Marlupi. Kata “Mar” diambil dari Mary, sedangkan “lupi” diambil dari Dewi Palupi.

Di tahun 1970-an, ketika Marlupi Dance Academy (MDA) mulai berkembang, Marlupi mempunyai dana yang cukup untuk belajar balet di luar negeri, di antaranya adalah Akademi Balet Zurich, Jojo Dance Center dan Alvin Ailey Dance Theatre – New York, Toronto Dance Center – Kanada, Royal Academy of Dance – London, dan beberapa negara lainnya.

Tahun 1976,  Marlupi Dance Academy (MDA) mementaskan balet pertamanya pada pembukaan Taman Budaya Jatim, Surabaya,  sejak itulah nama MDA baru dikenal luas oleh dunia balet nasional.

Tahun 1982, Marlupi menerima Best Executif Award dari Singapura atas karya dan kerja kerasnya di bidang seni tari balet.

Tahun 1987, menjadi Juara I The South Pacific Jazz Dance Competition, Sidney, Australia.

Tahun 1993, Marlupi medapatkan Adhi Karya Award.

Tahun 1993, Juara I dan II Ballet and Jazz and Competition, New York, Amerika Serikat.

Tahun 1995, Juara I, I Love Dance Competition di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tahun 1996, Marlupi meraih Karier dan Prestasi Pria wanita

Tahun 1997, ketika usianya mencapai 60 tahun, didukung anaknya, Fifi Sijangga, ia mengikuti kursus mengajar balet di Royal Academy of Dance dan berhasil memperoleh sertifikat di London. Sertifikat itulah yang mengesahkan Marlupi sebagai pengajar tari balet profesional. Sementara itu Marlupi rajin mengikuti perkembangan dan mempelajari teknik-teknik baru hingga ke Amerika, Jerman, Inggris, Singapura, dan Shanghai (China), untuk kemudian dikembangkan di sekolahnya agar tidak tertinggal dengan perkembangan dunia balet, secara khusus.

Tahun 1999, Marlupi Dance Academy (MDA) meraih Choreography Award, Nagoya, Jepang

Tahun 2001, Marlupi Dance Academy (MDA) meraih Penghargaan Best Costume award, juara I balet dan juara II Jazz Duo di Dance Caravan Competition Los Angeles, Amerika Serikat.

Tahun 2003, sukses dengan pementasan “The Dreams” (Colours, 2003), MDA ingin memberi bukti akan kemampuannya menggelar sebuah cerita balet secara utuh melalui Nutcracker-The Story of Clara.

Tahun 2005, Marlupi Dance Academy (MDA) mementaskan. Nutcracker-The Story of Clara di Gedung Kesenian Jakarta.

29 Januari 2005, melalui pementasan Nutcracker-The Story of Clara ini, pergelaran balet MDA di Gedung Kesenian Jakarta. MDA ingin menunjukkan pada publik betapa indahnya tarian balet klasik, irama musik, perasaan serta pemahaman yang berpadu sehingga menghasilkan alur cerita yang indah.

Tahun 2006, Marlupi Dance Academy (MDA) membuka kelas untuk anak-anak mulai usia 2.5 tahun hingga dewasa. Supaya mampu bersaing dengan dunia balet internasional, MDA menggunakan sistem pengajaran balet klasik dari Royal Acedemy of Dance-London (RAD) dan sistem pengajaran senam dari International of Fitness Proffesionals – San Diego, California (IDEA). Selain itu, siswa MDA diikutkan ujian balet di Singapura untuk memperoleh ijazah yang diakui oleh Royal Academy of Dance, London. Selain itu, MDA juga memberikan pengajaran tarian modern / Jazz dengan mengacu kepada ImpImperial Society of Teachers of Dancing-London (ISTD).

Agustus 2010, Marlupi Dance Academy (MDA) mementaskan Ala-ddin The Ballet di TIM.

Marlupi Sijangga adalah salah satu seniman tari Indonesia dan pendiri sekolah balet Marlupi Dance Academy (MDA), salah satu sekolah balet tertua di Indonesia lebih dari 40 cabang di seluruh Indonesia.

Kini  Marlupi Dance Academy (MDA) telah menjelma menjadi salah satu akademi tari yang diakui di Indonesia. Dengan 50 pengajar lebih dan pilihan yang tersebar di 20 studio cabang dan dua studio utama yang terletak di Surabaya dan Jakarta, MDA konsisten memajukan dunia balet Indonesia.

Salah satu caranya dengan mengadopsi sistem pengajaran balet klasik dari Royal Academy of Dance-London, Inggris (RAD) serta sistem pengajaran ‘fitness’ atau senam dari Internasional of Fitness Proffesionals-San Diego, California, Amerika Serikat (IDEA), Marlupi sebagai anggota, untuk mampu bersaing di dunia balet internasional . Yang utama agar kualitas pengajaran balet kita setara dengan dunia balet internasional. Upaya lainnya yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas agar MDA mampu unjuk gigi di kancah balet internasional, mengikutkan para siswanya ujian ke Singapura, yang ijazahnya diakui Royal Academy of Dance, London.

Kekonsistenan untuk menjaga kualitas tersebut terus berlanjut dengan mengikutkan para siswanya ujian ke Singapura, yang ijazahnya diakui Royal Academy of Dance, London.

=S1Wh0T0=

Sumber: http://thedeathofcupid.blogspot.com/2007/06/marlupi-sijangga.html

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Seniman, Surabaya, Th. 2010, Tokoh dan tag , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar