Kalangbret, Asal-usul Nama Desa Daerah Tulungagung


Agus Imron Akhyar*

Di sebuah kerajaan dilahirkan seorang pangeran yang diberi nama Pangeran Kalang. Namun sering dipanggil Adipati Kalang, setelah beberapa bulan lahir lagi anak kedua, seorang putri cantik yang tepatnya diberi nama Putri Kembang Sore. Mereka berdua tambah dewasa tanpa kasih sayang seorang ibu. Ibu mereka meninggal setelah melahirkan Putri Kembang Sore, namun ayah mereka memberikan kasih sayang yang lebih kepada mereka berdua. Sampai suatu ketika Adipati Kalang diam-diam menyukai adiknya sendiri, peristiwa tersebut tanpa diketahui oleh ayahnya.

Putri Kembang Sore memang dianugerahi kecantikan pada wajahnya, namun sebenarnya Putri Kembang Sore adalah seorang gadis yang liar. Hal tersebut dikarenakan kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari ayahnya, karena sibuk dengan masalah kerajaan.  Adipati Kalang akhirnya memberanikan diri untuk berbicara kepada adiknya, bahwa dirinya mencintai adiknya sendiri dan ingin segera mempersuntingnya, akan tetapi Kembang Sore menolak karena tidak mungkin dia harus menikah dengan kakaknya sendiri. Namun tetap saja Adipati Kalang bersikeras membujuk adiknya agar mau menjadi istrinya tanpa peduli Putri Kembang Sore adalah adiknya sendiri.

Setiap hari Putri Kembang Sore berusaha menjauhi kakaknya sendiri karena dia tidak ingin kalau kakaknya terus menerus memaksa dirinya dijadikan istri. Namun Adipati Kalang tetap memaksa Kembang Sore. Adipati Kalang adalah orang yang sakti, sehingga dimana pun Putri Kembang Sore bersembunyi, dia tetap bisa menemukannya. Putri Kembang Sore sangat bingung dan ingin sekali kabur dari kerajaan, karena kelakukan dari kakaknya. Pada suatu saat seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit bernama Pangeran Lembu Peteng melihat kecantikan Putri Kembang Sore.

Namun Lembu Peteng tidak bisa mengungkapkan perasaannya, bahkan untuk mendekati Putri Kembang Sore saja tidak bisa karena Adipati Kalang selalu mendampinginya. Namun Pangeran tidak putus asa mendekati Putri Kembang Sore, walaupun setiap saat Adipati Kalang mendekatinya. Adipati Kalang ternyata mengetahui, bahwasanya Pangeran Lembu Peteng juga menaruh perasaan cinta kepada Putri Kembang Sore. Namun Pangeran Lembu Peteng tidak putus asa untuk terus mendekati Putri Kembang Sore. Suatu hari Adipati Kalang mengundang Pangeran Lembu Peteng di sebuah tempat, di situlah Adipati Kalang berniat membunuh Pangeran Lembu Peteng dengan senjata kerisnya.

Pertarungan terjadi sengit, cukup lama, yang ternyata dimenangkan Adipati Kalang dengan merobek-robek tubuhnya. Karena kejadian itulah tempat atau daerah tersebut diberi nama “Kalangbret”. Saat kejadian tersebut, Putri Kembang Sore melarikan diri ke sebuah gunung, dan di situlah Putri Kembang Sore menjadi seorang ratu. Namun tetap saja Adipati Kalang bisa menemukannya, karena kesaktiannya yang dimiliki. Tetapi Putri Kembang Sore tetap menolak bujukan Adipati Kalang. Sehingga kesabaran Adipati Kalang pun habis, akhirnya dibunuhlah Putri Kembang Sore, dan menguburkannya di gunung tersebut. Gunung tersebut saat ini bernama “Gunung Cilik” yang berada di daerah Kalangbret, namun kawasan gunung tersebut sering dikenal dengan sebutan Gunung Mbolo. (Informan: Ibu Wiwit 60 Tahun, Petani)
*Staf Peneliti Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya (KS2B) Kabupaten Tulungagung.

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:   Bende; Wahana Pendidikan Pengembangan Kesenian. No. 94, Agustus 2011

 (, )

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Legenda, Tulungagung dan tag , , , , , , . Tandai permalink.

2 Balasan ke Kalangbret, Asal-usul Nama Desa Daerah Tulungagung

  1. sigitharipradityo berkata:

    Mgkin artikel ini perlu dikaji dan diteliti lg mas, soalnya kalangbret itu tmpat lokasi disembret-sembretnya tubuh adipati kalang,…. Bukan lembu peteng yg disembret-sembret, kalau lembu peteng yg disembret-sembret namanya lembu petengbret.

  2. Ekun-Benyok berkata:
    Sejarah Kalangbret

    Pada mulanya di Tulungagung ada seorang Adipati yang terkenal yaitu Adipati Betak Bedalem. Adipati Betak ini mempunyai 2 putri yang sangat cantik, yang pertama bernama Roro Inggit dan yang kedua bernama Roro Kembangsore.
    Putri Adipati Betak yang kedua ini banyak disenangi Adipati-Adipati Muda, bahkan kecantikannya sangat terkenal di Kota-Kota lain smapai di Kerajaan Mojopahit. Kerajaan Mojopahit yang Putranya bernama Pangeran Lembu Peteng, sebagai Pangeran yang sangat bagus parasnya juga mempunyai Keris yang sangat ampuh kegunaannya (Digdoyo). Pangeran Lembu Peteng ini juga berada di lingkungan Kadipatenan Bedalem, selain Pangeran Lembu Peteng juga ada Kasan Besari dan Adipati Kalang, yang sama-sama ada di lingkungan Kadipaten.
    Pangeran Lembu Peteng dan Adipati Kalang sama-sama jatuh cinta kepada Putri Adipati Betak yang bernama Roro Kembang Sore. Roro Kembangsore sangat cocok dan cinta kapada Pangeran Lembu Peteng, dan akhirnya kedua pasangan ii dinikahkan oleh Adipati Betak Bedalem (ayahnya Roro Kembang Sore). Mendengar berita itu, Adipati Kalang sangat marah dan murka, akhirnya Adipati Kalang mempunyai rencana membunuh Pangeran Lembu Peteng.Pada waktu Pangeran Lembu Peteng dan Roro Kembang Sore Sungkem pada Adipati Betak, tiba-tiba Adipati Kalang mengeluarkan kerisnya dan langsung di tancapkan pada Pangeran Lembu Peteng dari arah belakang, dan matilah Pangeran Lembu Peteng. Adipati Kalang mengamuk setelah membunuh Pangeran Lembu Peteng. Adipati juga membunuh kedua orang tuanya Roro Kembang Sore, yaitu Adipati Betak Bedalem dan Istrinya. Roro Ringgit juga Roro Kembang Sore melarikan diri mencari keselamatannya masing-masing. Roro Kembang Sore akhirnya ada di pertapaan Gunung Cilik (sekarang gunung BOLO), Semedi. Kesaktian Keris dari Suaminya sangat terkenal bahkan sampai terdengar oleh Adipati Kalang berniat untuk memilikinya. Adipati Kalang ingin tahu Pusaka ampuh itu, makanya dia pergi ke Gunung Cilik dengan jalan Jongkok dan tunduk. Sampai ke Gunung Cilik, semua persyaratan dari Roro Kembang Sore. Akhirnya sampailah Adipati Kalang di Gunung Cilik, dan wanita yang tidak kenal itu menyuruh supaya Adipati Kalang menengadah dan dan melihat siapa yang ada di depannya, betapa kagetnya Adipati Kalang, ternyata orang yang menyuruh di Gunung Cilik itu ialah Roro Kembang Sore.Utusan dari Mojopahit waktu itu juga ada di Gunung Cilik, Patih Gajah Mada beserta Prajuritnya. Patih Gajah Mada tahu kalau pembunuh Putra Kerajaan Mojopahit Pangeran Lembu Peteng adalah Adipati Kalang pembunuhnya. Adipati Kalang lari terbirit-birit karena terus dikejar oleh Patih Gajah Mada dan Adipati Kalang badannya “di suwir-suwir” oleh Patih Gajah Mada, akhirnya tempatnya dinamakan Cuwiri dan Adipati Kalang lari kepergok oleh Patih Gajah Mada. Lalu tempat itu dinamakan “Bantelan” dan Adipati Kalang lari lalu si sembret-sembret terus tempat nya dinamakan “Kalangbret“, akhirnya Adipati Kalang jatuh dan masuk ke Kedung. Akhirnya “Ngesong” ke dalam dan dinamakan Kali Song. Akhirnya Adipati Kalang mati di dalam sugnai tersebut. Dan mayatnya tersangkut di pohon aren. Oleh Patih gajah Mada dinamakan “Batangsaren”.
    Inilah cerita dari Wilayah Kalangbret Tulungagung yang kejadiannya di sekitar Wilayah Kalangbret sini.
    Nama-nama di bawah ini semua pemberian nama dari Patih Gajah Mada.
    Adipati Kalang di suwir-suwir (Cuwiri)
    Adipati Kalang kebentel (Bantelan)
    Adipati Kalang jatuh diam (Boneng)
    Adipati Kalang di sembret-sembret (Kalangbret)
    Adipati Kalang masuk kedung ngesong (Kali Song)
    Adipati Kalang mati tersangkut di pohon aren (Batangsaren)
    Lalu nama itu di abadikan menjadi nama-nama Desa dan Dusun oleh masyarakat sekitar. Dan mereka menjadikan atau membuat cerita tersebut ke dalam ketoprak dan diselenggarakan pada
    hari-hari tertentu. Dan mereka sangat senang gembira karena diwarisi kebudayaan yang sangat berharga.

    -=Prasasti=-

Tinggalkan komentar