Pemeliharaan Jembatan Suramadu


Pemeliharaan Jembatan Suramadu Jadi Perhatian

Masyarakat Madura Harus Jadi Pemain

SETELAH pembangunan jembatan Suramadu selesai, ke­giatan pemeliharaan menjadi perhatian utama. Hal ini karena menyangkut usia jembatan. Ren­cananya, pada kegiatan peme­liharaan jembatan terpanjang itu pemerintah akan menerapkan teknologi Structural Health Mo-nitoring System (SHMS).

Konsultan Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu dari PT Virama Karya, Poltak Nababan mengatakan, SHMS merupakan bidang baru dalam mendeteksi kerusakan dengan metode pengujian tak rusak de­ngan cara mengintegrasikan sis­tem dengan struktur infrastruktur jembatan. Teknologi ini dapat memperpanjang umur pela­yanan jembatan, karena penu­runan kemampuan dan keru­sakan dapat diditeksi lebih awal.

“Jika sebelumnya usia keku­atan konstruksi jembatan dipredik­si 100 tahun, dengan penerapan teknologi itu kemungkinan akan bertambah lama,” katanya. Aktivitas teknologi SHMS a-dalah untuk menyediakan in­formasi dalam semua hal yang berkaitan dengan operasional dan pemantauan kondisi. Infor­masi itu diolah operator, dimana operator tersebut selanjutnya melakukan tindakan koreksi melalui perintah secara ma­nual maupun secara otomatis terhadap sistim yang ada.

Tujuan SHMS adalah untuk memvalidasi hasil perencana­an jembatan, menjamin ke­amanan struktur jembatan de­ngan informasi yang didapat berkaitan dengan kondisi struk­tur jembatan, mewujudkan pe­rencanaan pemeliharaan/ma-intenance yang rasional dan e-konomis, mengidentifikasikan penyebab kondisi struktur yang tidak layak serta untuk men­capai umur rencana jembatan, memantau dan mengawasi pe­ngoperasian jembatan dalam melayani lalu lintas. Dalam bidang pendidikan, SHMS juga sebagai sarana penelitian bagi pengembangan ilmu penge­tahuan berkaitan dengan trend dunia dimana smart structure aka, menjadi suatu keharusan di masa mendatang.

Kegiatan teknologi ini nan­tinya akan menyajikan variasi kondisi struktur dan pembe­banan jembatan, menyajikan tegangan/regangan dan defor­masi dari komponen utama pa­da jembatan, mencatat kondisi khusus seperti gempa, angin kencang, kendaraan yang overweight, mengidentifikasi­kan apakah komponen utama jembatan telah mengalami ke­rusakan, memberi peringatan untuk kondisi yang tidak normal, memberikan informasi kapasi­tas jembatan dan memberikan informasi tentang manajemen serta pemeliharaan jembatan. “Penerapan teknologi ini meru­pakan yang pertama di Indo­nesia,” ujarnya.

Seperti diketahui, panjang total Jembatan Nasional Sura-madu 5.438 m meliputi Cause-way sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang te­ngah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang ja­lan pendekat di sisi Surabaya

mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pem­bangunan Jembatan Suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002. Pemerintah menar­getkan penyelesaian pemba­ngunan jembatan bisa dilintasi untuk umum pada April 2009.

Kasatker Pembinaan Jem­batan Nasional Suramadu, Ir Yudha Handita MT mengatakan, rencananya, di sisi Surabaya kawasan Fairground akan untuk pembangunan ruang pameran, shooping mail, concert hal, con­vention hall dan tempat rekre­asi. Pada kawasan itu pula juga akan dibangun museum untuk mendukung kawasan wisata pantai di area tersebut.

Sedangkan di sisi Madura kawasan Fairground akan di­peruntukkan sebagai kawasan wisata yang bernuansa budaya masyarakat setempat seperti lapangan karapan sapi, pusat kerajinan dan hasil bumi. Pada kawasan itu pula juga direnca­nakan kawasan perumahan dan pergudangan untuk meng­antisipasi tumbuhnya industri di Madura. Luas lahan untuk pe­ngembangan di dua kawasan tersebut, masing-masing 500 ha untuk tiap sisinya.

Dikatakannya, makin maju dan berkembangnya masyara­kat di Pulau Madura pascapem-bangunan jembatan tergantung masyarakat setempat. Masyara­kat Madura jangan hanya men­jadi penonton atas perkemba­ngan pembangunan di kawas­an sekitar kaki jembatan. “Me­reka harus lebih aktif dan men­jadi pemain di wilayahnya,” ka­tanya.

Sebagai fasilitas publik yang berskala besar, proses pemba­ngunan Jembatan Suramadu tidak terlepas dari interaksi de­ngan masyarakat serta lingku­ngan sekitar. Dukungan dan pe­ran serta masyarakat, khusus­nya di sekitar proyek merupa­kan salah satu aspek penting terhadap kelancaran pemba­ngunan jembatan.

Mulai Dimanfaatkan

Hingga awal Desember, progres yang dicapai proyek jembatan Suramadu sudah 88,46%. Pembangunan Cause­way di sisi Surabaya 99,80%, dan Causeway sisi Madura 99,23%. Sedangkan untuk pembangunan Bentang Tengah (Main Span) progres yang dica-pai 81,74%. Dari progres itu, rinciannya Main Bridge 84,30% dan Approach Bridge 77, 96%.

Pembangunan jalan akses yang menjadi sarana menuju ke jembatan, kini juga mulai ramai dimanfaatkan masyarakat se­kitar lokasi proyek. Saat ini, pembangunan jalan akses di sisi Surabaya 96,28% dan sisi Madura 78,62%. Pada Main Bridge, saat ini pemasangan Steel Box Girder di pilar 46 dan 47 yang sudah terpasang ma­sing-masing 13 segment dari total yang dibutuhkan 18 seg­ment.

Di pilar 46 Cable Stayed yang sudah terpasang untuk arah Surabaya mencapai 2×13 kabel, arah Madura sudah ter­pasang 2×13 dari tiap-tiap arah yang dibutuhkan sebanyak 36 kabel. Sedangkan pilar 47 Ca­ble Stayed arah Surabaya yang sudah terpasang 2×13 kabel, arah Madura 2×13 kabel dari jumlah yang dibutuhkan tiap-tiap arah sebanyak 36 kabel.

Pada Approach Bridge, pe­laksanaan fisik di sisi Surabaya dari pilar 37 sampai 44 penge­coran Pier Shaft telah selesai. Pengecoran pilar pada V-Pier Leg di pilar 45 dan 48 sudah mencapai 100%, sedangkan pada bagian V-Pier Box Girder di pilar yang sama masih dalam proses pengerjaan. Di sisi Ma­dura yang dimulai dari pilar 49 sampai 56, pengecoran Pier Shaft juga sudah selesai 100%. Khusus pengecoran Concrete Box Girder di sisi Madura sudah selesai 56,9% berbeda dengan yang berada ‘di sisi Surabaya yang baru mencapai 0,03%. (M Khoirul Rijal)

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:  POTENSI JAWA TIMUR, EDISI 12, TAHUN VIII/2008, hlm. 8

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Bangkalan, Madura, Sentra, Surabaya dan tag , , , , , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar