Suramadu Segera Rampung


Suramadu Segera Rampung, Proyek Pengungkit Lainnya Jalan

Berbagai kendala meng­hadang penyelesaian program lima pengung­kit. Antara lain bantuan dana dari pemerintah pu­sat yang belum seluruhnya ter­penuhi. Selain itu, pembebasan tanah di masing-masing proyek sangat alot. Dari kelima program, hanya Jembatan Suramadu yang diperkirakan April 2009 su­dah dapat diresmikan.

DPRD Jatim di Panitia Ang­garan (PA) pada umumnya dapat memahami kalau program lima pengungkit yakni Jalur lintas se­latan (JLS), Jalan TOL, Jembat­an Suramadu, Pasar Induk Agro-bis (PIA) dan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gar-dutaskin) belum bisa terwujud.

Ketua DPRD, Drs Fathorra-sjid MSi di Kantornya me­ngatakan, berbagai permasa­lahan sedikit demi sedikit sudah dapat teratasi seperti sulitnya pembebasan tanah. Khusus Jembatan Suramadu sebagian besar pembebasan tanahnya selesai terutama di sisi Madura. Pembebasan relatif mudah ka­rena sebagaian besar lahan be­rupa tanah kosong. Pembebas­an di Surabaya sulit karena lahan berupa tanah dan bangunan.

Saat ini pembangunan ben­tang tengah Jembatan Surama­du mencapai 81,74 persen, de­ngan rincian jembatan utama 84,30 persen dan jembatan pen­dekat 77,96 persen. Sementara itu pada jembatan pendekat pe­ngecoran pilar penyangga dan kaki penyangga berbentuk V telah selesai.

Dikatakan Fathor, pengaruh Suramadu terhadap pertumbu­han perekonomian Jatim khu­susnya Madura luar biasa karena pengaruh mudahnya arus lalu-lintas angkutan barang dan jasa yang berpengaruh pada sektor lain.

“Dengan terhubungnya Pulau Jawa dan Madura secara oto­matis akan mempengaruhi ka­bupaten-kabupaten di Madura. Karena Pulau Jawa merupakan pusat pembangunan,” ujarnya. Akses jalan, transportasi lancar dan mudah mobilitasnya, maka akan memunculkan kebu­tuhan lain yakni sarana, obyek wisata.

Banyak pulau kecil yang masih alam, dan elum ter­sentuh investor   untuk dikem­bangkan sebagai tempat rekre­asi. Kini saatnya Madura berbe­nah dan mengembangkan da­erahnya bersaing dengan tem­pat rekreasi di pulau lain seperti Bali. “Masyarakat Madura sangat menunggu dan menantikan wu­jud dari jembatan itu. Selain itu sudah siap menerima untuk le­bih berkiprah dalam memba­ngun daerahnya dan rata-rata mereka sangat antusias,” kata­nya.

Terobosan
Untuk proyek JLS, apabila pembebasan tanahnya lancar maka infrastruktur langsung di­kerjakan. Di antaranya sudah di­bangun beberapa jembatan dan jalan. Namun baru 30 persen terealisir.

Menurut dia, JLS sangat pen­ting karena pertumbuhan* dan perkembangannya masih sa­ngat jauh tertinggal dari wilayah

utara. Dengan dibukanya jalur ini diharapkan selain menambah akses jalan juga akan mendo­rong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya.

Langkah yang diambil De­wan dalam menghadapi perma­salahan ini yakni melakukan te­robosan untuk dimasukkan ke bagian pengembangan nasio­nal trans Jawa selatan. Seperti jalur utara juga merupakan pe­ngembangan nasional.

PIA
Selanjutnya evaluasi pro­gram PIA, sebenarnya PIA sangat dinantikan masyarakat Jatim. Ini dibuktikan di beberapa daerah sedang berlomba-lomba me­ningkatkan atau memperbaiki produksi tanamnya.

Namun masyarakat perlu bersabar untuk menantikan terwujudnya pembangunan ini. Karena pemerintah sedang ber­upaya segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan khususnya pembebasan tanah dan ini baru terlaksana sekitar 10%.

Jalan Tol
Program jalan tol sampai sa­at ini masih berjalan dan pelak­sanaannya ditangani Pemerintah Pusat dan Jasa Marga. Pe­merintah Jatim lebih berkonsentrasi untuk mengkondisikan agar ada percepatan penyelesaian. Saat ini Jasa Marga sedang me­ngerjakan jalan tol dari arah Mo­jokerto hingga Surabaya. Se­dangkan untuk Gempol-Probolinggo juga sedang dikerjakan.

Sebenarnya sesuai rencana untuk Mojokerto-Surabaya dan Gempol-Probolinggo selesai tahun ke empat masa jabatan gubernur, namun karena banyak faktor seperti krisis moneter, ke­naikan harga BBM dan sekarang krisis keuangan global maka proyek ini terlambat.

Gardutaskin
Program Gardutaskin perlu dipertajam fokusnya karena de­ngan adanya krisis keuangan global saat ini maka banyak pe­rusahaan yang akan mengura­ngi tenaga kerjanya. Sebagai pe­nyelamatan atau penyangganya adalah Gardutaskin. Mereka diberikan pekerjaan atau kegi­atan yang menghasilkan uang sehingga terjadi perputaran ekonomi. Dengan begitu akan menambah pendapatan dan mendorong pertumbuhan eko­nomi lokal.

“Diharapkan gubernur terpilih nanti tetap mengadopsi Gardu­taskin sehingga terjadi kesinam­bungan. Dengan tetap diperta­hankan maka akan lebih terpa­du, terarah dan terfokus,” kata­nya. (Supriyanto)

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:POTENSI JAWA TIMUR, EDISI 12 TAHUN VIII/2008, hlm. 8

Tentang Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
Pos ini dipublikasikan di Bangkalan, Madura, Sentra, Surabaya dan tag , , , , , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar